Awal yang memberatkan! Hmm... Memasuki semester ini, kayaknya beban makin banyak deh... Hufft tugas yang ada semakin menumpuk, kontrak kuliah yang semakin ketat, presentasi makalah kelompok juga hampir setiap hari, pokoknya serba ribettt... Namanya anak kuliah, yaa mau mengeluh pun tak bisa harus tetap dijalani untuk dapatkan yang terbaik.. Kalau dipikir-pikir, dulu waktu waktu SMA pengen cepat-cepat kuliah tapi nyatanya sekarang pengen kembali ke masa SMA :(
Kehidupan kampus emang nggak gampang, bukan seperti waktu SMA masih banyak mainnya, kalo sekarang lebih banyak tugasnya... Kalau mikirin tugas yang ada semakin pusing, belum lagi kalo saat ujian pasti rasanya tinggal tubuh doang :p Tapi semoga aja, tahun ini waktunya betul-betul berjalan cepat, supaya semuanya cepat selesai, dan pengen libur yang paaannnjaaaannnggggg.... :D Sudah nggak tahan pengen libur, pengen bebas dari segala aktivas kampus....
Tapi harus tetap jalani semuanya dengan senyum dan semangat (y) :)
Sekarang ini zamannya serba hemat, mengapa?
Ya jawabannya karena sekarang ini lagi gembar gembornya global warming, lihat
aja sekarang di kutub sana es-esnya sudah pada mencair, sekarang musim sudah
pada nggak nentu, apalagi di kupang tempat aku tinggal, panasnya nggak
kebayang, hujan pun hanya sesekali, padahal sudah masuk musim hujan, tapi yang
ada hanya panas.. Apalagi kotaku ini dikenal dengan kegersangannya, taapi kalau
dilihat lagi ada kok banyak tempat yang rindang, hmm kalau ngomongin pohon aku
ada info menarik ni... :)
HEMAT KERTAS = SAYANG POHON
Kita semua pasti tau yang namanya kertas,
karena mulai dari yang kecil sampai besar pasti di sekolah butuh buku atau
kertas untuk nulis, semuanya butuh kertas, mulai dari buku pelajaran, buku
tulis, kertas ulangan semunya pasti pakai kertas. Tapi pada tau nggak sih
kalian kertas terbuat dari apa? Yapp, benar dari pohon, untuk membuat kertas
kita harus menebang pohon... Padahal kita harus mencegah global warming, jadi
ada info-info mengenai kertas nih yang patut kalian ketahui...
*Untuk memproduksi kertas, pohon yang harus
ditebang adalah yang berukuran 15-20 meter dengan tingginya sekitar 40 meter.
Pengolahan kertas pun dilakukan di pabrik yang sudah pasti akan mengahasilkan emisi
dan limbah yang akan mencemari lingkungan.
*Untuk menghemat kertas, kalau ada teman yang
ulang tahun lebih baik kita gunakan kertas majalah atau pun kertas yang ada
untuk membungkus kado buat teman, yang penting kita pintar-pintar aja
berkreasinya supaya hasilnya keren, kalau nggak kertas nggak kepake dapat kita
gunakan untuk membuat beraneka barang yang pasti hasilnya keren.
*Setiap tahun ajaran baru, biasanya sudah
jadi kebiasaan wajib untuk membeli buku, tapi coba deh kita cek buku-buku kita
yang lama pasti ada banyak halaman kosong, bisa nih kita pake untuk buat buku,
sekalian bisa hemat uang juga.
*Biasanya kita robek kertas buat nulis
catatan singkat, daripad begitu lebih baik kita gunakan aja fitur notes atau to
do list dalam handphone, secara sekarang kan udah zamannya teknologi canggih,
ya harus dimanfaatkan juga.
*Tau nggak sih saat kertas membusuk bersama
sampah lainnya, akan terbentuk gas metana yang 25 kali lipat lebih berbahaya
daripada gas karbondioksida (CO2).
*30-40% sampah di Indonesia adalah sampah
kertas untuk membungkus makanan, jadi lebih baik kita bawa bekal aja dari rumah
supaya sampahnya jangan makin numpuk, sekalian hemat dan higienis kita juga
nggak perlu berdesak-desakkan dalam kantin.
*Industri kertas adalah pengguna energi bahan
bakar ketiga terbesar di dunia. Sementara, kalau kita mendaur ulang kertas,
kita menggunakan 60% energi lebih sedikit dibandingkan dengan membuat kertas
dari batang pohon. Dengan mendaur ulang satu ton kertas, kita bisa
menyelamatkan kira-kira 17 batang pohon, ayo kita mendaur ulang kertas.
*Sebanyak 27000 batang pohon kayu ditebang
setiap hari untuk membuat kertas, hmm gimana huta nggak gundul kalau harus
ditebang terus.
*Sekarang sudah pada ada toko buku yang
menjual buku dari kertas daur ulang, memang lebih mahal tapi setidaknya kita
mencenggah segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
*Selain itu kita juga harus hemat dalam
menulis, gunakan kertas bolak balik. Jangan baru tulis langsung kita pindah ke
halaman yang lain. Kita harus gunakan semunya secara bolak balik untuk
menghemat.
*Kalau ada koran atau majalah yang nggak
kepakai kita juga bisa memberikan ke para pengepul untuk di daur ulang.
Dari info di atas, ayo kita menghemat kertas!
Kita harus peduli pada alam dan membantu mencegah terjadinya global warming :)
Kalo ngomongin puisi pasti ingatan aku
tentang masa SMA, yaa memang waktu SMA ujian prakteknya kami disuruh ngebuat
puisi jadi pastinya semua pada memiliki puisi, dari yang bagus sampai yang
konyol yang membuat kita tak berhenti untuk tertawa, memang kekonyolan yang
dibuat teman-teman itu tak akan ada habisnya :P aku mau
nge-post satu puisi aku tentang SMA, yaa kalau nggak bagus mohon dimaklumi ya
soalnya masih dalam tahap pembelajaran :D
Aku ingin menulis nih, kebetulan aku lagi
baca puisi-puisi aku, yah walau tidak sekeren orang lain tapi setidaknya ada
hasil puisi yang aku buat. Ngomongin
puisi aku ada puisi yang menarik banget nih, aku lupa ambilnya dari novel apa,
yang pasti novelnya sudah lama, keren banget deh kata-kata dalam puisinya... :)
Mendengar judul ini pada kita langsung tau apa yang akan ditulis,
ya memang tentang kita yang hanya harap gambang tanpa mau bersusah-susah dalam
melakukan sesuatu, biasanya dibilang praktis atau sama artinya dengan instan..
Hmm aku sedikit tertarik tentang ini, dari sumber yang aku baca biasanya hal
ini terjadi karena di era sekarang teknologinya berkembang pesat alias canggih
sehingga hal ini yang membuat kita ingin serba praktis dan cepat dalam
melakukan sesuatu yang mudah. Memang betul jika sekarang ini kita menyukai
segala sesuatu serba cepat, jujur sih aku juga termasuk :).. Tapi coba kita
berpikir, saat zaman dulu orang tua kita harus bersabar, ketika ingin mengirim
surat harus menulis surat lalu melalui proses panjang lewat kantor pos yang
sampainya bisa dua atau tiga hari, dulu orang tua kita melalukan semuanya
dengan kerja keras apalagi kalau kita berpikir, dulu orang tua kita ke sekolah
atau berpergian ke suatu tempat dengan apa, yang pasti dengan jalan kaki,
karena zaman dulu transportasi seperti mobil atau motor belum ada, kalau pun
ada itu masih sangat langka. Tapi bandingkan situasi itu dengan sekarang,
dengan sekali klik kita sudah dapat mengirim surat lewat email ke mana pun
orang ittu berada dan langsung sampai. Sekarang teknologi seperti hape juga
membantu kita dengan aplikasi seperti skype, sms, chat messanger dsb. Semuanya
serba praktis dan cepat, hal inilah yang membuat kita semakin malas untuk
berusaha, kadang dalam belajar pun kita gunakan sistem kebut semalam jika ada
ulangan atau ujian.
Memang hal ini juga bukan
sepenuhnya salah kita, sehingga kita disebut generasi instan tapi hal-hal
inilah yang harus kita ubah. Seperti kita yang lebih suka mencontek daripada
belajar, kebiasaan ini harus dihilangkan, karena dengan mencontek artinya kita
tidak berusaha untuk mencoba dan hanya mengharapkan orang lain, hal ini dapat
megakibatkan otak kita menjadi tumpul dan malas untuk berpikir. Selain itu,
kebiasaan kita tergantung kepada orang lain dalam melakukan suatu pekerjaan
membuat kita semakin malas untuk bergerak, apalagi kalau kita memiliki
pembantu, coba deh kita melakukan pekerjaan rumah hal ini dapat membuat kita
sehat karena dapat dikatakan sebagai olahraga, selain itu kita jadi lebih
mandiri. Ada juga yang dapat dikatakan sebagai generasi instan, yaitu kebiasaan
kita menyerobot antrian orang, ini merupakan perbuatan yang tidak menghargai
orang lain, kebayang nggak orang udah capek-capek antri kita malah serobot aja,
padahal dengan mengantri kita bisa belajar bersabar dan mengontrol emosi untuk
mendapatkan apa yang kita inginkan. Ada lagi nih, kebiasaan kita yang lebih
senang menonton tv daripada membaca, mungkin ada yang berpikir kalo ini tidak
masuk akal tapi coba kalian pikir dengan kebiasaan ini kita jadi lebih pasif,
dan hanya berpatokan pada satu hal saja. Padahal dengan membaca buku imajinasi
kita pasti lebih kreatif, seru juga loh membaca buku itu kadang yang ada dalam
buku lebih terperinci dan jelas daripada yang ditonton..
Setahu aku sih itulah hal-hal
kecil yang membuat kita disebut generasi instan, jika kita berpikir lagi hal
itu membuat kita rugi karena sudah terbiasa untuk malas berusaha. Maka marilah
kita mulai untuk merencanakan sesuatu yang akan kita lakukan mulai dari
sekarang, dan berusaha keras untuk mewujudkannya, kalau kalian takut gagal
ingatlah selalu pepatah yang mengatakan kegagalan adalah kunci kesuksesan,
orang sukses aja pernah gagal, masa kita enggak sih :)