Ternyata banyak banget informasi menarik dari
majalahku, lumayanlah untuk berbagi informasi. Kebetulan artikel yang akan aku
bahas ini mengenai makanan yang sehat, hmm pas banget ni kebetulan aku sama sahabatku
Chici lagi dalam proses menurunkan berat badan ni, pas sekali untuk melihat
makanan yang sehat :) Artikel dari majalah kawanku emang keren
abis...
BACA DULU,
BARU MAKAN!
Begitu banyak label yang tertera pada kemasan makanan yang kita beli. Kadang label yang tertulis terdengarnya seperti makanan sehat, padahal.... ayo kita cek dulu arti label-label makanan yang dalam artikel ini.
1.
Organik
Organik
adalah buah/sayuran yang ditanam tanpa menggunakan pestisida. Makanya proses
menanamnya pun lebih lama dari tanaman biasa sehingga harganya lebih mahal.
Tapi produk organik diyakini lebih sehat. Sementara daging organik (ayam/sapi )
artinya mereka dibiarkan lepas (tidak ditaruh di kandang), makanannya organik
dan dikembangbiakkan tanpa menggunakan suntikan apa pun, pokoknya alami deh.
Bila ada tulisan 100% organik artinya semua bahan terbuat dari bahan organik.
Kalau tulisannya organik artinya sekitar 95% bahannya organik. Bila tulisannya
‘dibuat dari bahan organik’ artinya sebagian bahan-bahannya dibuat dari bahan
organik. Tapi ini tidak menutup kemungkinan ada tambahan bahan bukan organik.
2.
Natural
Jangan
salah, natural bukan berarti organik, lho. Natural artinya tidak menggunakan artificial preservatives (pengawet
buatan), zat-zat kimia perangsang, artificial
sweeteners (pemanis buatan) dan bahan kimia lainnya. Kadang dalam label
natural sering ditambahkan tulisan ‘no
added color’ dan ‘no preservatives’,
artinya tidak menggunakan pewarna makanan tambahan dan bahan pengawet.
Sebenarnya label natural ini agak sulit dikatehui apa benar-benar bahannya
natural. Bila sudah diolah di pabrik, mau tidak mau pasti ada pengawetnya.
3.
MSG
Singkatan
dari monosodium glutamate atau
dikenal juga dengan sebutan vetsin. MSG adalah bumbu rasa buatan yang bila
sering digunakan dalam jangka panjang punya banyak efek buruk. Hati-hati juga,
MSG punya nama lain yaitu sodium glutamate. Jadi cek dulu pada label makanan
apakah mengnadung sodium glutamate atau enggak.
4.
No added
sugar
Dalam setiap
makanan manis sering ditambahkan gula atau sirup gula (corn syrup atau high-frustoce
corn syrup) saat proses pembuatan. No
added sugar artinya tidak ada tambahan gula dalam proses pembuatannya.
5.
Less
sugar/reduced sugar
Jumlah gula
yang ada lebih sedikit dari biasaya. Paling enggak 25% lebih sedikit dari
biasanya, tapi bukan berarti enggak ada.
6.
Sugar free
Jumlah gula
yang ada dalam makanan itu, kurang dari 0,5 gram per serving (tiap penyajiannya).
7.
Fat free,
low fat, less fat
Pada makanan
kemasan, fat ini terbagi beberapa dan agak membingungkan :p Ada saturated fat (lemak jenuh), monosaturated fat (lemak tidak jenuh
tunggal), polysaturated fat (lemak
tidak jenuh ganda), trans fatty acid
(asam lemak trans) dan cholesterol.
Banyaknya, tetapi yang perlu kita waspadai adalah saturated fat (lemak jenuh) karena tidak baik untuk kesehatan kita.
Bila ada tulisan fat free artinya
dalam kemasan itu kandungan lemaknya kurang dari 0,5 gr per serving. Less fat
artinya kandungan lemak paling enggak 25% lebih sedikit dari biasanya. Nah,
karena lemak jenuh paling ditakuti, kadang ada makanan yang secara khusus
menulis saturated fat free artinya
kandungan lemak jenuhnya kurang dari 0,5 gr per serving. Tapi bisa jadi lemak
yang lain tetap ada.
8.
Low calorie,
reduced calories
Kalau sudah
mendengar kata kalori pasti pikiran kita tertuju pada pengurangan berat badan
:p Kalori adalah jumlah total keseluruhan kandungan yang ada dalam sebuah
makanan. Low calorie artinya
jumlahnya sekitar 40 kalori atau kurang per
serving. Reduced calories artinya
25% lebih kecil dari jumlah kalori pada makanan yang sama.
Dalam artikel ini juga diberi trick untuk
membaca label makanan di setiap bungkus yang mengandung nutrition fact atau informasi nilai gizi. Kalau kita peduli pada
apa yang masuk dalam tubuh kita, maka hal ini juga patut diketahui walaupun
kelihatannya rumit dan panjang seperti kode arahasia tapi ada caranya dalam
artikel ini :)
1.
Takaran Saji
(Serving size) dan jumlah saji per
kemasan (serving per pack)
Serving size atau takaran saji artinya jumlah kalori dan
seluruh nutrisi yang ada dalam sebuah makanan untuk sekali saji. Satu serving
bisa berarti 1 cup atau satu potong. Jadi kalau misalnya 1 serving = 20 g,
artinya 1 cup = 20 gram. Tapi satu serving itu bukan berarti berat satu kotak
wafer. Kita harus cek juga, jumlah saji per kemasan. Kalau misalnya tertulis 9,
maka dalam satu kotak terdiri atas 9 saji, sehingga total beratnya 180 gr (9x20
gr).
2.
Berapa
Kalori?
Kalau kita
ingin menjaga berat badan, yang perlu dilihat adalah kalori dalam makanan. Ini
dapat dilihat pada bagian Energi Total (total calorie). Misalnya dalam makanan ada 100 kalori, dan untuk satu
kali saji. Jadi satu kotak ada 900 kalori (9x100 kalori). Berapaa kalori yang
dianggap tinggi? 4 kalori = rendah, 100 kalori = cukup, di atas 400 kalori =
tinggi. Jadi kalau satu kotak makanan tersebut dihabiskan sendiri maka jumlah
kalori yang masuk dalam tubuh terhitung tinggi.
3.
Perhatikan
kandungan saturated fat, gula, sodium (zat garam) dan kolesterol.
Jika kita
terlalu banyak mengkonsumsi yang disebutkan maka tidak baik untuk kesehatan.
Dan yang perlu diketahui batas maksimal kadar sodium adalah 2300 mg per hari,
sementara minimal 1500 mg atau kurang dari satu sendok teh.
4.
Deretan vitamin
(kalsium, vit A, vit C, besi kalium)
Protein dan
lain-lain selalu dicantumkan. Tapi dalam cemilan, kue, permen atau coklat dan
makanan kemasan lainnya, nilainya sangat kecil. Jadi enggak terlalu dipusingkan
dengan hal itu.
5.
Last but not
least
Informasi
nilai gizi ini hanya alat untuk mengingatkan kita apa saja yang masuk ke dalam
tubuh kita. Tapi enggak perlu terlalu parno juga. Sesekali makan cookies sangat baik untuk kesehatan
mental kita :p Yang penting, kita tetap makan sayur dan buah-buahan serta
banyak minum air putih.
Sekian bahasan kita mengenai label dalam
makanan, untuk mengetahui makanan yang sehat atau tidak. Artikel ini memang
sangat bermanfaat jika kita benar-benar memahaminya.
Sumber : KaWanku No. 108/2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar