6 Februari 2013

Baca Dulu, Baru Makan!

Ternyata banyak banget informasi menarik dari majalahku, lumayanlah untuk berbagi informasi. Kebetulan artikel yang akan aku bahas ini mengenai makanan yang sehat, hmm pas banget ni kebetulan aku sama sahabatku Chici lagi dalam proses menurunkan berat badan ni, pas sekali untuk melihat makanan yang sehat :) Artikel dari majalah kawanku emang keren abis...

BACA DULU, BARU MAKAN!

Begitu banyak label yang tertera pada kemasan makanan yang kita beli. Kadang label yang tertulis terdengarnya seperti makanan sehat, padahal.... ayo kita cek dulu arti label-label makanan yang dalam artikel ini.
1.    Organik
Organik adalah buah/sayuran yang ditanam tanpa menggunakan pestisida. Makanya proses menanamnya pun lebih lama dari tanaman biasa sehingga harganya lebih mahal. Tapi produk organik diyakini lebih sehat. Sementara daging organik (ayam/sapi ) artinya mereka dibiarkan lepas (tidak ditaruh di kandang), makanannya organik dan dikembangbiakkan tanpa menggunakan suntikan apa pun, pokoknya alami deh. Bila ada tulisan 100% organik artinya semua bahan terbuat dari bahan organik. Kalau tulisannya organik artinya sekitar 95% bahannya organik. Bila tulisannya ‘dibuat dari bahan organik’ artinya sebagian bahan-bahannya dibuat dari bahan organik. Tapi ini tidak menutup kemungkinan ada tambahan bahan bukan organik.
2.    Natural
Jangan salah, natural bukan berarti organik, lho. Natural artinya tidak menggunakan artificial preservatives (pengawet buatan), zat-zat kimia perangsang, artificial sweeteners (pemanis buatan) dan bahan kimia lainnya. Kadang dalam label natural sering ditambahkan tulisan ‘no added color’ dan ‘no preservatives’, artinya tidak menggunakan pewarna makanan tambahan dan bahan pengawet. Sebenarnya label natural ini agak sulit dikatehui apa benar-benar bahannya natural. Bila sudah diolah di pabrik, mau tidak mau pasti ada pengawetnya.
3.    MSG
Singkatan dari monosodium glutamate atau dikenal juga dengan sebutan vetsin. MSG adalah bumbu rasa buatan yang bila sering digunakan dalam jangka panjang punya banyak efek buruk. Hati-hati juga, MSG punya nama lain yaitu sodium glutamate. Jadi cek dulu pada label makanan apakah mengnadung sodium glutamate atau enggak.
4.    No added sugar
Dalam setiap makanan manis sering ditambahkan gula atau sirup gula (corn syrup atau high-frustoce corn syrup) saat proses pembuatan. No added sugar artinya tidak ada tambahan gula dalam proses pembuatannya.
5.    Less sugar/reduced sugar
Jumlah gula yang ada lebih sedikit dari biasaya. Paling enggak 25% lebih sedikit dari biasanya, tapi bukan berarti enggak ada.
6.    Sugar free
Jumlah gula yang ada dalam makanan itu, kurang dari 0,5 gram per serving (tiap penyajiannya).
7.    Fat free, low fat, less fat
Pada makanan kemasan, fat ini terbagi beberapa dan agak membingungkan :p Ada saturated fat (lemak jenuh), monosaturated fat (lemak tidak jenuh tunggal), polysaturated fat (lemak tidak jenuh ganda), trans fatty acid (asam lemak trans) dan cholesterol. Banyaknya, tetapi yang perlu kita waspadai adalah saturated fat (lemak jenuh) karena tidak baik untuk kesehatan kita. Bila ada tulisan fat free artinya dalam kemasan itu kandungan lemaknya kurang dari 0,5 gr per serving. Less fat artinya kandungan lemak paling enggak 25% lebih sedikit dari biasanya. Nah, karena lemak jenuh paling ditakuti, kadang ada makanan yang secara khusus menulis saturated fat free artinya kandungan lemak jenuhnya kurang dari 0,5 gr per serving. Tapi bisa jadi lemak yang lain tetap ada.
8.    Low calorie, reduced calories
Kalau sudah mendengar kata kalori pasti pikiran kita tertuju pada pengurangan berat badan :p Kalori adalah jumlah total keseluruhan kandungan yang ada dalam sebuah makanan. Low calorie artinya jumlahnya sekitar 40 kalori atau kurang per serving. Reduced calories artinya 25% lebih kecil dari jumlah kalori pada makanan yang sama.

Dalam artikel ini juga diberi trick untuk membaca label makanan di setiap bungkus yang mengandung nutrition fact atau informasi nilai gizi. Kalau kita peduli pada apa yang masuk dalam tubuh kita, maka hal ini juga patut diketahui walaupun kelihatannya rumit dan panjang seperti kode arahasia tapi ada caranya dalam artikel ini :)
1.    Takaran Saji (Serving size) dan jumlah saji per kemasan (serving per pack)
Serving size atau takaran saji artinya jumlah kalori dan seluruh nutrisi yang ada dalam sebuah makanan untuk sekali saji. Satu serving bisa berarti 1 cup atau satu potong. Jadi kalau misalnya 1 serving = 20 g, artinya 1 cup = 20 gram. Tapi satu serving itu bukan berarti berat satu kotak wafer. Kita harus cek juga, jumlah saji per kemasan. Kalau misalnya tertulis 9, maka dalam satu kotak terdiri atas 9 saji, sehingga total beratnya 180 gr (9x20 gr).
2.    Berapa Kalori?
Kalau kita ingin menjaga berat badan, yang perlu dilihat adalah kalori dalam makanan. Ini dapat dilihat pada bagian Energi Total (total calorie). Misalnya dalam makanan ada 100 kalori, dan untuk satu kali saji. Jadi satu kotak ada 900 kalori (9x100 kalori). Berapaa kalori yang dianggap tinggi? 4 kalori = rendah, 100 kalori = cukup, di atas 400 kalori = tinggi. Jadi kalau satu kotak makanan tersebut dihabiskan sendiri maka jumlah kalori yang masuk dalam tubuh terhitung tinggi.
3.    Perhatikan kandungan saturated fat, gula, sodium (zat garam) dan kolesterol.
Jika kita terlalu banyak mengkonsumsi yang disebutkan maka tidak baik untuk kesehatan. Dan yang perlu diketahui batas maksimal kadar sodium adalah 2300 mg per hari, sementara minimal 1500 mg atau kurang dari satu sendok teh.
4.    Deretan vitamin (kalsium, vit A, vit C, besi kalium)
Protein dan lain-lain selalu dicantumkan. Tapi dalam cemilan, kue, permen atau coklat dan makanan kemasan lainnya, nilainya sangat kecil. Jadi enggak terlalu dipusingkan dengan hal itu.
5.    Last but not least
Informasi nilai gizi ini hanya alat untuk mengingatkan kita apa saja yang masuk ke dalam tubuh kita. Tapi enggak perlu terlalu parno juga. Sesekali makan cookies sangat baik untuk kesehatan mental kita :p Yang penting, kita tetap makan sayur dan buah-buahan serta banyak minum air putih.
Sekian bahasan kita mengenai label dalam makanan, untuk mengetahui makanan yang sehat atau tidak. Artikel ini memang sangat bermanfaat jika kita benar-benar memahaminya.


Sumber : KaWanku No. 108/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar